deni

waktu SMA pas pelajaran sejarah, gurunya ngebahas Buddha Gautama.

as to, kenapa pelajaran sejarah SMA membahas Buddha Gautama, adalah masih merupakan salah satu misteri alam semesta yang belum terpecahakan oleh umat manusia, tentunya.

anywho, sang guru menceritakan bagaimana sang Buddha mendapatkan pencerahan dan menjadi Bodhisatwa, mengembara menyebarkan ajaran pencerahan yang ia dapat.

tetapi, belum selesai sang guru bercerita, Deni yang baru saja beberapa menit lalu bangun dari tidur semi-siangnya, mengacungkan tangan dan bertanya penuh keingintahuan:

"tapi Pak, bukannya dengan menjadi Bodhisatwa malah akan jadi susah menyebarkan ajarannya?"

sang guru tertegun dengan tatapan haus penjelasan dari seraut wajah sendu berambut awut-awutan Deni, dan ia pun dengan sigap menerangkan:

"soalnya, kan agak susah bergerak Pak dengan tubuh hewan seperti itu... nanti kalau bicara malah gak ada yang mau denger."

ANDA TIDAK MENGERTI?

demikian juga seisi kelas.

kecuali tentunya dimmy yang pada saat itu mendapat pencerahan atas apa yang Deni maksud:

Bodhi = Tubuh

Satwa = Hewan

Bodhisatwa = Bertubuh Hewani




eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeuuuuuuuuuhhhhhhhhh.....
MANIMAL KALEEEEEEEEEE

dasar beler!

PS
no pun intended to the religious aspect of the story.
all respect to the Enlightened One.
the moral of the story is never ask any question after taking a nap.

baca posting soal wabah jadi inget jaman flu burung dulu, kan ada program kampanye TUMPAS Flu Burung.

T - Tak perlu panik dan khawatir berlebihan dengan flu burung karena penyebabnya adalah virus loyo yang mudah mati oleh panas, sinar matahari dan desinfektan (deterjen dan lainnya).

U - Usahakan kebersihan kandang unggas dan semprotkan bahan desinfektan (antihama).

M - Mencuci tangan dengan air sabun setelah kontak dengan unggas maupun produknya.

P - Proteksi anak-anak dan lansia dari kontak langsung dengan unggas, terutama yang terlihat sakit.

A - Amankan makanan dengan memasak daging dan telur unggas terlebih dahulu sebelum disantap.

S - Segera lapor kepada aparat berwenang jika ada unggas sakit atau mati mencurigakan.

tolong perhatikan point A. salah satu cara mencegah flu burung adalah... "masak daging dan telur unggas terlebih dahulu sebelum disantap."

okey dey.

untung dikasih tau.

dimmy biasa makan daging ayam langsung digragot mentah-mentah soalnya. ah what the heck, kadang kalo lagi 'mood', dimmy terkam ajah ayamnya idup-idup.

desa yang unik

Waktu gue berkunjung ke sebuah desa di Lembang, Bandung untuk urusan kantor, penduduknya lagi diskusi tentang penyakit diare yang sering menyerang warga. Selain penyebab-penyebab standar seperti lingkungan kotor, makanan gak bersih, dsb, ada beberapa mitos yang mereka anggap biang keladi diare di kalangan balita, termasuk, get this: "Anak kecil nggak boleh lihat kuda, soalnya kalo hari ini ngeliat kuda, besoknya pasti berak-berak..."

Berada

Seorang temen yang terkenal 'sakit' sesumbar klo dia termasuk berada, tapi dia baru paham klo kata berada itu sesungguhnya bukan termasuk kata sifat, melainkan kata kerja yang pemakaiannya selalu diikuti oleh keterangan tempat. Contohnya, "Dirikyu sekarang berada di depan rumah kamyu, Say;;)"

Walopun sifat sang temen ini sendiri sih kita semua sudah afal, kerja dia sebenarnya kita gak pernah tahu.

TIGE Vs TIGA

Dalam bahasa Betawi dikenal penulisan TIGE dan TIGA.
walau artinya sama, kedua kata tersebut amat sangat berbeda dalam aplikasi gramatikalnya.

TIGE adalah bentuk turunan dari kata Indonesia, yaitu TIGA.
kata TIGE digunakan dalam konteks berhitung:
Satu, Due, Tige, Empat, Lime dan seterusnya, sebagaimana diilustrasikan dalam contoh kalimat berikut:
Betawi A: "Satu tambah due berape sih?"
Betawi Mathmatician: "Tige."

sementara, ketika kata TIGE itu digunakan dalam kalimat dengan imbuhan, maka ia akan mengalami apa yang dinamakan retro-morphosis kata, yaitu kembali ke bentuk awal: TIGA, sebagaimana diilustrasikan dalam contoh kalimat berikut:
Betawi A: Eh, Cong, lo ke depan rame-rame tadi pagi?
Betawi Cong: Kagak, orang kate cuman be-TIGA doang; gue, Cemonk ama Bagol.

Hal ini tentunya menarik sekali karena dengan begitu muncul diskursus sosial di masyarakat perihal pelafalan dan penulisan kata 'SEGITIGA' dalam bahasa betawi:
apakah yang benar segiTIGE atau segiTIGA?

Tahukah Anda?

1. Ada tiga anggota tubuh yang kalo dibaca dari depan dan belakang, bunyinya sama aja:
ketek, titit dan nenen.
2. "Nababan" adalah satu-satunya marga Batak yang bunyinya sama kalo dibaca dari depan
dan belakang bunyinya juga sama.